Mengingat Kematian
Rasulullah memerintahkan kita untuk banyak mengingat kematian, sebagaimana Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya:
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :"أكثروا ذكر هاذم اللذات "يعني الموت (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه)
Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus semua kelezatan, yaitu kematian (HR. At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
Ada beberapa pelajaran/hikmah yang bisa kita ambil dari hadits Rasulullah saw diatas, yang memerintahkan kepada kita agar banyak mengingat kematian, diantaranya:
1️⃣ Kematian Adalah Kepastian.
Kita tidak memungkiri bahwa datangnya kematian itu adalah pasti, bukan keraguan, Tidak ada manusia yang hidup abadi. Realita telah membuktikannya.
Allah Swt telah berfirman:
(كُلُّ نَفۡسࣲ ذَاۤىِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
✍️ Mungkin kita bisa lari dari kejaran musuh, bisa selamat dari kejaran binatang buas, lolos dari kepungan bencana alam, dan tidak tertular oleh covid-19. Namun, kematian itu tetap akan menjemput diri kita, kematian tetap akan menemui kita.
Allah Swt berfirman:
(قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِی تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَـٰقِیكُمۡۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَـٰلِمِ ٱلۡغَیۡبِ وَٱلشَّهَـٰدَةِ فَیُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ)
Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.62:8)
Kematian itu akan menjadi milik kita semua, kita akan menjumpai kematian pada saatnya. Entah di belahan bumi manapun kita berada, entah bagaimanapun keadaanya, baik laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, tua atau muda, rakyat ataupun pejabat, semuanya akan mati jika sudah tiba saatnya.
Allah Swt berfirman:
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.(QS. 7:34)
Jika kita berlindung di tempat manapun, tempat yang sekiranya adalah tempat yang paling aman menjadi persembunyian, namun tetap saja bahwa kematian akan menjemput kita, menjemput kita semuanya.
Allah Swt berfirman:
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh... (QS. 4:78)
2️⃣ Kematian Adalah Rahasia Allah Swt.
✍️ Selain kematian adalah kepastian, kematian manusia adalah rahasia-Nya, kita tidak tahu kapan, dan dimana kematian itu akan datang kepada kita, yang jelas kematian itu selalu mengintai kita setiap saat, tapi catat baik2 bahwa kematian adalah rahasia Allah Swt. Dia telah menetapkan kematian kepada setiap manusia sejak awal penciptaannya. Sebagaimana Rasulullah saw sampaikan dalam haditsnya, dari Abu Abdurrahman Abdillah ibn Mas'ud ra, ia berkata Rasulullah saw bersabda:
إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم سكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يُرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر بأربع كلمات بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد...
“Sesungguhnya proses penciptaan manusia di dalam perut ibu, berlangsung selama 40 hari dalam bentuk air mani, kemudian menjadi segumpal darah yang menggantung selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari juga. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, dan diperintahkan untuk mencatat empat ketetapan : rezekinya, kematiannya, amalannya, dan akhir kehidupannya, menjadi orang bahagia ataukah orang yang celaka….” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan Allah Swt Allah telah berfirman:
Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. 31:34).
3️⃣ Mendapatkan beberapa faidah dari banyak mengingat kematian
Ketika Rasulullah Saw memerintahkan sesuatu, tentu ada faidah atau manfaat penting bagi orang yang melakukannya, begitu juga bagi orang yang banyak mengingat kematian, maka ada beberapa faidah yang akan didapatkan olehnya, diantara faidah yang akan didapatkannya:
1. Akan bersegera bertaubat kepada Allah Swt jika ia melakukan kesalahan/perbuatan dosa dan kemaksiatan. تعجيل التوبة
2. Akan berusaha untuk memanfaatkan waktunya dalam menginventarisir kebajikan, dan akan selalu meningkatkan diri dalam beribadah kepada Allah Swt.
نشاط العبادة
3. Memiliki rasa qana’ah (merasa cukup dengan apa yang didapat serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kekurangan) di dalam hati seorang.
قناعة القلب
Rasa qana’ah yang membuat seseorang merasa cukup terhadap setiap pemberian Allah Swt, bagaimanapun dan berapa pun pemberian-Nya, dan seseorang yang banyak mengingat kematian, meyakini bahwa segala pemberian Allah Swt dari perbendaharaan dunia adalah titipan dari Allah Swt, yang seluruhnya akan diambil kembali oleh Allah Swt, dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya atas seluruh pemberian tersebut.
Sebaliknya orang yang lalai dari mengingat kematian Allah akan hukum dengan 3 hal
1. تصويف التوبة
2. التكاسل في العبادة
٣. عدم الرضا بالكفاف
4️⃣ Mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini sementara, tapi ada kehidupan setelah kematian, yang merupakan kehidupan yang sebenarnya, dan abadi.
Kematian bukan akhir dari segalanya tapi setelah kematian ada kehidupan, yang sebenarnya, setelah kematian ada pertanggungjawaban, kematian adalah jembatan dan awal dari kehidupan yg sebenarnya.
Seandainya kematian merupakan tempat peristirahatan yang tenang dari seluruh keluh kesah hidup manusia di dunia ini, niscaya kematian merupakan suatu kabar gembira yang dinanti-natikan bagi setiap manusia, akan tetapi kenyataannya berbeda, bahwa setelah kematian itu ada pertanggungjawaban, dan kehidupan, yaitu kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang hakiki nan abadi. (QS. 29:64).
Jadilah orang yang cerdas dalam memandang hakikat kehidupan di dunia, terutama di tengah2 mewabahnya covid-19 ini, yaitu dengan banyak mengingat kematian, dan banyak mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian tersebut dengan sebaik2 persiapan. Dalam Hadits dari Abdullah bin Umar ra ia berkata:
كنت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فجاءه رجل من الأنصار فسلم على النبي صلى الله عليه وسلم، ثم قال: يا رسول الله! أي المؤمنين أفضل؟ قال أحسنهم خلقا. قال: فأي المؤمنين أكيس؟ قال أكثرهم للموت ذكرا، وأحسنهم لما بعده استعدادا، أولئك الأكياس. (واه ابن ماجة)
Aku bersama Rasulullah Saw lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada beliau, kemudian mengucapkan salam kepada beliau, lalu dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, manakah di antara kaum mukminin yang paling utama? Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’ Dia berkata lagi, ‘Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdas.’ (HR. Ibnu Majah).
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar